PA Abigail

Sejarah Panti

Kehilangan kedua orang tua, dari daerah � daerah konflik, anak yang lahir karena pergaulan bebas, atau anak � anak yang lari dari orang tua atau kerabat karena dijual ke luar negeri yang menjadi alasan kenapa panti asuhan abigail berdiri. Awal berdiri panti asuhan Abigail menampung 5 orang anak terlantar akibat korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pada tanggal 14 agustus 1993. Karena rumah tidak mencukupi untuk tempat tinggal, sementara anak-anak terus bertambah maka Abigail membeli tanah seluas 800meter persegi di daerah pamulang Dan dibangun sebuah asrama dengan bantuan, dana dari ibu jeane sondakh ( salah satu pendiri yayasan). Dengan adanya asrama panti asuhan abigail dapat menampung lebih banyak anak, dan mereka lebih leluasa melakukan kegiatan. 5 anak terlantar tersebut menjadi fokus awal pelayanan panti asuhan Abigail, sejalan dengan waktu anak asuh berkembang hingga pernah mencapai 78 anak, dengan kisaran umur 0 tahun hingga tamat SMU.

 

 

 

Penghuni Panti Sekarang Panti yang dihuni 24 anak laki-laki dan 30 anak perempuan ini bisa memberikan kecerian, di balik latar belakang yang sangat membuat mental mereka jatuh. Mereka sering mengadakan pentas panggung boneka untuk perayaan natal atau pelayanan-pelayanan lainya. Panti asuhan abigail mengajari mereka untuk belajar memasak, hal ini menjadi ketrampilan tambahan untuk mereka. Dengan bekal itu mereka suka melayani pemesanan masakan atau menjual kue-kue kering di saat hari raya.

 

Pergumulan Abigail

– Kendala yang utama adalah membuktikan bahwa masih ada orang yang mengasihi mereka. – Susahnya mencari biaya dan menyadarkan bahwa kuliah itu penting untuk mereka.

– Kekurangan tenaga kerja, sukarela terutama untuk menunjang pendidikan mereka. – Menjaga dan memberitahukan anak

 

� anak yang memberontak, biasanya di rentang SMP ke SMA.

Akte kelahiran yang hanya dimiliki 80% anak yang susah untuk diurus hal ini menjadi hambatan dalam pendaftaran sekolah atau melamar kerja nantinya. Cita-cita Untuk mewujudkan cita-cita ini memang sangat sulit, cukup sederhana bagi kita tapi menjadi usaha yang harus dilakukan sungguh-sungguh. Bisa bersekolah sampai kejenjang yang lebih tinggi merupakan impian setiap anak panti asuhan.

Leave a comment